Bengkulu, eWarta.co - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu memproyeksi ekonomi Bengkulu pada tahun 2022 ini akan tumbuh positif. Bahkan diperkirakan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu mencapai 5 persen atau meningkat dibandingkan 2021 lalu yang tercatat sebesar 3,24 persen. Maksimalnya kinerja pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga dan harga komoditas CPO serta batu bara.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Darjana mengaku, pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada tahun 2022 ini akan lebih tinggi dibandingkan 2021 lalu. Hal itu dapat terjadi sebab seluruh pihak akan saling bersinergi. Karena sinergi merupakan kunci untuk memperkuat ketahanan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik kedepan.
"Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi di Bengkulu tahun ini bisa mencapai angka 5 persen atau 4 persen lebih sedikit. Itu dapat terjadi karena sinergi yang telah dibangun," kata Darjana, kemarin (24/10).
Dengan memperkuat sinergi, pihaknya optimis perekonomian Bengkulu pada 2022 ini akan tumbuh sesuai harapan. Pertumbuhan tersebut akan didorong oleh beberapa sektor seperti meningkatnya konsumsi rumah tangga, kegiatan ekspor batubara, CPO, dan karet. Selain itu, Pihaknya bersama dengan Pemerintah juga akan terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) berbasis ekspor komoditas unggulan.
"Dengan seluruh upaya tersebut, kami optimis ekonomi Bengkulu pada 2022 dan 2023 mendatang akan jauh lebih baik dari tahun ini," ujarnya.
Tidak hanya ekonomi yang jauh lebih baik, dalam pengendalian inflasi, pihaknya juga akan terus melakukan koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi (TPI) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Diperkirakan angka inflasi akan tetap terkendali sesuai dengan target yang ditetapkan.
"Kami perkirakan inflasi Bengkulu pada 2022 ini tetap sesuai target yakni sebesar 3 plus minus 1," tutupnya. (Bisri)