MUKOMUKO, eWarta.co -- Pemerintah Kabupaten Mukomuko terus menunjukkan komitmennya dalam upaya mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) dan menurunkan angka stunting di wilayahnya. Melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), berbagai langkah strategis telah diambil guna mencapai tujuan ini.
Mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting dan Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional nomor 12 tahun 2021 tentang rencana aksi Nasional percepatan dan penurunan angka stunting Indonesia tahun 2021-2024, DPPKBP3A Kabupaten Mukomuko tak henti berinovasi dan berupaya keras.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan, dan Pergerakan, Melia Fajriyani, S.Km, saat ditemui oleh awak media Ewarta di ruang kerjanya pada 11 Juli 2024, menyampaikan bahwa komitmen untuk mewujudkan KLA sangat kuat. "Kami berjuang keras untuk menjadikan Kabupaten Mukomuko sebagai Kota Layak Anak. Salah satu langkah kami adalah dengan dibentuknya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dipimpin oleh Wakil Bupati, Ibu Wasri," ungkap Melia.
Melia juga menambahkan bahwa DPPKBP3A telah mengadakan Lokakarya Mini (Lokmin) di 15 kecamatan dan melakukan rembuk stunting. Langkah-langkah ini dilakukan untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi antar instansi terkait dalam menangani isu stunting.
Selain itu, DPPKBP3A berencana melaksanakan audit stunting di delapan lokasi khusus dengan delapan sasaran. "Kami ingin memastikan bahwa upaya penurunan stunting benar-benar tepat sasaran dan memberikan hasil yang maksimal," tambah Melia dengan penuh harap.
Upaya ini bukan sekadar program, melainkan sebuah gerakan bersama untuk masa depan anak-anak Mukomuko. Dengan adanya komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan dukungan penuh dari masyarakat, diharapkan Mukomuko dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menciptakan lingkungan yang ramah anak dan bebas dari stunting. Langkah kecil yang dilakukan hari ini, akan memberikan dampak besar bagi generasi mendatang. (Nn/Adv)