TEGAL, eWarta.co - Gelaran Tegal Pesisir Karnaval (TPK) ke-9 tahun 2023 yang mengusung tema "Spirit of Java", berhasil memamerkan keragaman budaya Tegal, Sabtu (29/4/2023) malam.
TPK tahun 2023 ini seharusnya merupakan TPK ke-12, namun gelaran tahunan ini terhenti selama 3 tahun akibat pandemi Covid-19. TPK ke-8 terakhir dilaksanakan pada tahun 2019 di Alun-alun Kota Tegal.
Acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-443 Kota Tegal tahun ini mengambil rute start dari Halaman Kantor DPRD Kota Tegal dan finish di Jalan Pancasila, tepatnya di depan Waterleideng Kota Tegal.
Ketua Penyelenggara sekaligus, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Tegal, Irkar Yuswan Apendi menyampaikan TPK adalah sebuah event tahunan dalam ajang seni karnaval tata busana dan telah teragendakan pada Calender of Event Jawa Tengah tahun 2023.
Event ini diselenggarakan dalam rangka mendukung pemenuhan target pergerakan wisatawan nusantara melalui implementasi program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) sekaligus memeriahkan Hari Jadi ke-443 Kota Tegal tahun 2023.
Disebutkan Irkar, TPK Ke-9 tahun ini mengangkat tema “Spirit of Java”. Tema ini dipilih untuk mengangkat gambaran kekayaan budaya Jawa yang sarat filosofi dalam kehidupan manusia.
Irkar menyebut TPK tahun 2023 ini menampilkan 120 peserta dengan kostum dan busana yang mengambil salah satu ciri budaya Jawa baik tradisi, kesenian, musik, adat istiadat, foklor, wayang, dan sebagainya.
Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono dalam sambutannya sebelum membuka acara tersebut, menyampaikan bahwa sejarah kembali mencatat, Kota Tegal yang memiliki potensi dan kekayaan keragaman budaya yang khas serta kearifan lokal yang unik, mampu menampilkan pesonanya dalam berbagai ekspresi, inovasi dan kreasi busana yang unik, asik, cantik dan menarik.
“Saya harapkan Tegal Pesisir Karnaval kembali menjadi tontonan yang menarik dan meriah bagi warga Kota Tegal, selain menjadikannya magnet bagi para wisatawan yang berdatangan dari kota-kota lainnya, yang menyempatkan diri berbaur dan menyaksikan event tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Tegal,”ujar Wali Kota Tegal.
Dedy Yon percaya bahwa melalui ajang ini, potensi Kota Tegal, terutama batik khas Tegal, corak dan polanya menjadi daya tarik tersendiri dan namanya semakin dikenal secara luas. dengan semangat nguri-uri budaya Jawa yang sarat filosofi dalam kehidupan manusia.
“Saya berharap batik Tegal bukan hanya dikenal di lingkungan sekitar tetapi juga hingga ke kancah nasional bahkan dunia,” harap Dedy Yon.
Dedy Yon menyampaikan bahwa event ini, salah satu tujuannya tentu untuk menarik minat para wisatawan sebanyak-banyaknya untuk datang ke Kota Tegal.
Ramainya sektor pariwisata di Kota Bahari ini, yang menjadikan Kota Tegal sebagai “magnet” pariwisata di Wilayah Pantura Barat Pulau Jawa.
"Tentu hal ini sangat mendukung terciptanya citra positif pariwisata Indonesia khususnya untuk Kota Tegal. Dengan berduyun-duyunnya wisatawan ke Kota Tegal, tercipta efek domino, yaitu menggeliat dan tumbuhnya potensi kreatif daerah dan denyut nafas perekonomian Kota Tegal, terutama sektor usaha kecil dan menengah, sektor hotel dan penginapan, sektor jasa, sektor kuliner, dan lain sebagainya," pungkasnya.
Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Madya sebagai Ketua PIC Event Daerah Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua, Direktorat Event Daerah Kemenparekraf RI, Diana Indriati yang hadir langsung dalam pelaksanaan TPK ke-9 tersebut mengatakan, bahwa TPK dengan Tema “Spirit Of Java” Kota Tegal yang masuk dalam jaringan Kota Pusaka, memiliki potensi pariwisata yang beragam, termasuk keindahan alam, dan kekayaan budaya yang unik, serta kuliner yang khas.
Menurutnya potensi tersebut perlu terus didorong dengan promosi, yang salah satunya melalui penyelenggaraan event pariwisata yang dikemas dengan baik seperti TPK.
Melalui event wisata TPK yang diselenggarakan secara rutin tersebut, Ia berharap dapat menjadi salah satu upaya untuk melestarikan seni dan budaya, kreatifitas dan pemberdayaan masyarakat dengan mengangkat unsur kearifan lokal sekaligus sebagai upaya meningkatkan sektor ekonomi kreatif.
"Event ini dapat semakin mempromosikan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif Kota Tegal sehingga meningkatkan kunjungan wisatawan, memberikan manfaat ekonomi, sosial budaya dan berkelanjutan lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," harap Diana Indriati.(wah/hms)