JAKARTA, eWarta.co -- Menyambut libur lebaran 2023, sejumlah lembaga pemerintah terkait mudik mulai sibuk berbenah. Satu di antaranya adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selain berkoordinasi dengan kementerian/lembaga (KL) terkait, antara lain Kementerian Perhubungan, Kepolisian RI, BUJT, BMKG dan yang lain, juga turun ke lapangan untuk memastikan sarana dan prasarana telah siap.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pun ada di barisan depan. Itu untuk memastikan kesiapan jalan untuk mudik. Beberapa hal yang dipersiapkan pihak Kementerian PUPR di antaranya, dukungan kondisi operasional dan kemantapan jalan serta tempat istirahat dan pelayanan (TIP/rest area), dukungan operasional manajemen lalu lintas, serta dukungan untuk kenyamanan pengguna jalan.
Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian dan Direktur Utama PT Brantas Abipraya Sugeng Rochadi, mendampingi Menteri Basuki turun langsung, meninjau Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Jawa Barat. Oleh Kementerian PUPR, ruas Jalan Tol tersebut direncanakan akan dibuka fungsional untuk Seksi 4 - Seksi 6 (Cimalaka – Dawuan) guna mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2023.
Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub, sebanyak 45,8 persen penduduk Indonesia atau 123,8 juta orang akan melakukan mudik. Mereka diprediksi akan melakukan perjalanan dengan moda transportasi mobil pribadi sebanyak 27,32 juta, sepeda motor 25,13 juta, bus 22,77 juta, kereta api antar kota 14,47 juta, dan mobil sewaan 9,53 juta.
Dalam keterangan tertulis, Menteri PUPR Basuki menyampaikan terus mendorong Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) untuk mempercepat penyelesaian penanganan Jalan Tol Cisumdawu, khususnya pada lokasi yang perlu perhatian pada Seksi 5A dan Seksi 5B.
"Nanti saya minta laporan update sebelum Lebaran, tanggal 15 April," kata Menteri Basuki.
Jalan Tol Cisumdawu akan dibuka fungsional dalam rangka mendukung arus mudik Lebaran 2023 sepanjang 29,165 Km yang terdiri dari Seksi 4 Cimalaka - Legok (8,2 Km), Seksi 5 Legok - Ujung Jaya (14,9 Km), dan Seksi 6 Ujung Jaya - Dawuan termasuk Junction Dawuan (6,065 Km). Pada 15 April 2023, kondisi mainroad pada Seksi 4 - Seksi 6 ditargetkan sudah selesai Jalur A dan Jalur B kecuali lokasi yang perlu perhatian khusus yaitu Seksi 5A di Sta 40+200 dan Sta 45+050 serta Seksi 5B di Sta 51+000.
Terhubungnya Jalan Tol Cisumdawu itu akan memberikan peran penting guna memperlancar arus mudik dari arah Tol Cipali menuju Tol Cisumdawu atau sebaliknya. Jalan Tol Cisumdawu sebelumnya telah beroperasi Seksi 1 Cileunyi - Pamulihan (11,45 Km) sejak Januari 2022 serta Seksi 2 Pamulihan - Sumedang (17,05 Km) dan Seksi 3 Sumedang - Cimalaka (4,05 Km) yang beroperasi sejak Desember 2022 sekaligus mendukung kelancaran lalu lintas kendaraan selama Nataru 2022/2023.
Jalan Tol Cisumdawu terdiri dari 6 Seksi yang dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dari keenam Seksi, Seksi 1 dan 2 dikerjakan oleh Pemerintah sebagai bagian dari Viability Gap Fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut, sementara Seksi 3 – Seksi 6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol PT CKJT.
Menteri PUPR Basuki melanjutkan kunjungan kerja dengan meninjau Jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek) II Selatan yang juga direncanakan fungsional sebagai dukungan untuk arus mudik Lebaran 2023. Rencananya jalur fungsional mulai dari Simpang Susun (SS) Sadang - SS Kutanegara - Taman Mekar – Jalan Pangkalan sepanjang 28,75 Km. Para pemudik dari Bandung menuju Jakarta dapat masuk ke SS Sadang, tepatnya di KM 77 Tol Purbaleunyi menuju Taman Mekar ke GT Karawang Barat, dengan jarak sekitar 16 Km via Jalan Pangkalan.
Jalan Tol Japek II Selatan membentang sepanjang 62 Km yang menghubungkan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 1, JORR 2 dan Tol Purwakarta – Bandung - Cileunyi (Purbaleunyi) di Jawa Barat dengan biaya investasi sebesar Rp14,691 triliun. Pembangunan Jalan Tol itu terbagi dalam tiga Seksi yakni Seksi 1 Jatiasih - Setu sepanjang 9,3 Km, Seksi 2 Setu - Taman Mekar sepanjang 24,85 Km, dan Seksi 3 Taman Mekar - Sadang sepanjang 27,85 km.
Berikut adalah kesiapan jalan mudik lebaran 2023;
1. Pulau Jawa-Bali
Dalam keterangan tertulis sebelumnya, Dirjen Bina Marga Hedy pada Selasa (28/3/2023) mengungkapkan, saat ini kondisi jalan nasional di Pulau Jawa sepanjang 4.821 kilometer terbagi atas Lintas Utara Jawa 1.192 kilometer dengan kondisi mantap 92 persen, dan Jalan Lintas Pantai Selatan Jawa 1.543 kilometer dengan kondisi mantap 93 persen.
Adapun, untuk Jalan Tol di Pulau Jawa yang operasional sepanjang 1.716 kilometer dengan TIP sebanyak 90 TIP (56 TIP A, 34 TIP B, dan 0 TIP C).
“Untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2023, upaya yang dilakukan di antaranya dengan penambahan ruas tol operasi di Pulau Jawa seperti Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (Seksi 2A Jaka Sampurna – Kayuringin – Ujung, 4,88 kilometer), Semarang Demak (Seksi 2 Sayung – Demak, 16,01 kilometer) dan Ramp 2,4,5, dan 8 Junction Wringinanom-Krian-Legundi-Bunder-Manyar,” ujarnya.
Selain itu, potensi jalan tol fungsional lebaran di Pulau Jawa meliputi Cinere-Jagorawi, Seksi 3B: Krukut-Limo (2,2 kilometer), Serpong-Cinere, Seksi 2: Pamulang-Cinere (3,6 kilometer), Cibitung-Cilincing, Seksi 4: Taruma Jaya-Cilincing (7,3 kilometer), Cileunyi-Sumedang-Dawuan, Seksi Cimalaka-Dawuan, Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan 11,40 kilometer, Seksi 2 Pamulihan-Sumedang 17,05 kilometer, dan Seksi 3 Sumedang-Cimalaka 4,05 kilometer (total 32,5 kilometer).
Kemudian, ruas Ciawi-Sukabumi, Seksi 2: Cigombong-Cibadak (11,9 kilometer), Cimanggis-Cibitung, Seksi 2A: Jatikarya-Cikeas (3,5 kilometer), Pasuruan-Probolinggo, Seksi 4A: ProbolinggoTimur – IC Gending (8,6 kilometer), Serpong-Balaraja, Seksi IB: CBD-Legok (5,4 kilometer), dan Jakarta Cikampek II Selatan, Paket 3: Kutanegara-Sadang (8,5 kilometer).
“Untuk Jalan Tol Bali-Mandara operasional sepanjang 10,07 kilometer dan ruas lintas jalan nasional yang siap digunakan di Pulau Bali sepanjang 363,3 kilometer terdiri dari Jalan Lintas Selatan dan Jalan Lintas Utara dengan kondisi Mantap 98,3 persen,” jelas Heddy sebagaimana dilansir situs www.pu.go.id.
2. Pulau Sumatra
Di Pulau Sumatra, saat ini telah tersedia Jalan Nasional Trans Sumatra sepanjang 7.918 kilometer, terbagi atas; Lintas Barat, Timur dan Tengah.
Untuk Jalan Lintas Barat sepanjang 2.562 kilometer dalam kondisi mantap 97 persen, Jalan Lintas Timur 3.019 kilometer dalam kondisi mantap 95 persen dan Jalan Lintas Tengah 2.338 kilometer dengan kondisi mantap 93 persen.
Sementara itu, Jalan Tol Trans Sumatra yang operasional sepanjang 738 kilometer dengan TIP sejumlah 27 TIP (20 TIP A dan 7 TIP B) dengan Ruas Jalan Tol Fungsional meliputi Sigli – Banda Aceh (Seksi 5 dan 6 Blang Bintang – Kutobaro – SS Baitussalam, 12,4 kilometer), dan Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Seksi Kuala Tanjung-Pematang Siantar 96,5 kilometer).
3. Pulau Kalimantan
Di Pulau Kalimantan, ruas jalan nasional yang digunakan sepanjang 6.556 kilometer terdiri dari Lintas Utara Mantap 95,32 persen, Lintas Tengah Mantap 80,17 persen dan Lintas Selatan dengan kondisi mantap 90,96 persen dengan Jalan Tol Balikpapan – Samarinda yang operasional sepanjang 99 kilometer.
4. Pulau Sulawesi
Adapun di Pulau Sulawesi, ruas lintas jalan nasional yang digunakan sepanjang 5.400 kilometer dengan jalan tol yang operasional sepanjang 61,5 kilometer, terdiri dari Tol Ujung Pandang/Makassar Seksi 1 – 3 sepanjang 10,1 kilometer, Tol Makassar Seksi 4 sepanjang 11,6 kilometer dan Tol Manado – Bitung sepanjang 39,8 kilometer.(*)