Kenalkan Pariwisata, Senator Destita Harap Kemenpar Dukung Pengembangan Wisata Bengkulu

Create: Wed, 30/04/2025 - 21:15
Author: Redaksi

 

JAKARTA, eWarta.co — Dalam Rapat Kerja bersama Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana, yang digelar di Kantor DPD RI, Jakarta, Rabu (30/4), Senator DPD RI dari Provinsi Bengkulu, Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., MSM memperkenalkan potensi besar sektor pariwisata Bengkulu dan mendorong Kemenpar agar memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan destinasi di wilayah ini.

Rapat yang membahas Inventarisasi Materi Pengawasan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan ini secara khusus menyoroti pengembangan destinasi unggulan dan dampaknya terhadap perekonomian lokal, serta prioritas program Kemenpar untuk tahun 2025 di seluruh provinsi.

Destita mengungkapkan kekayaan alam dan sejarah Bengkulu yang belum sepenuhnya dioptimalkan. Bengkulu memiliki Pantai Panjang yang merupakan salah satu pantai terpanjang di Indonesia, Benteng Marlborough peninggalan kolonial Inggris yang terbesar di Asia Tenggara, dan bunga langka Rafflesia Arnoldi.

"Bengkulu merupakan provinsi tempat lahirnya putri yang menjahit Bendera Pusaka Merah Putih, Ibu Fatmawati. Letaknya yang kurang strategis, namun memiliki potensi besar dalam kepariwisataan. Semua ini adalah potensi luar biasa yang perlu ditonjolkan,” ujar Destita.

Lebih lanjut, ia menyebut Bengkulu sebagai "permata tersembunyi di pesisir barat Sumatera" yang menggabungkan kekayaan alam, budaya, dan sejarah. Namun sayangnya potensi besar ini belum didukung sumberdaya kepariwisataan khususnya pelaku wisata yang memenuhi sehingga dibutuhkan pendidikan pariwisata di daerahnya.

Belum ada satu pun universitas di Bengkulu yang memiliki jurusan pariwisata. Padahal banyak generasi muda yang berminat.

"Ada penjajakan untuk adanya sekolah yang saat ini disebut PSDKU atau Program Studi di Luar Kampus Utama. Jadi bisa bermitra, misalnya dengan politek pariwisata (Poltekpar) Bali yang sudah akreditasi atau politek pariwisata lainnya. Untuk itu kami harap kami di Bengkulu menjadi mitra PSDKU-nya, supaya generasi muda kami itu tidak jauh untuk keluar, untuk belajar pariwisata," harap Destita.

Destita juga menekankan pentingnya mitigasi bencana di kawasan wisata, mengingat Bengkulu merupakan daerah rawan gempa. Ia mengusulkan agar Kemenpar memasukkan program Early Warning System (EWS) dalam destinasi wisata strategis di daerah bencana.

Terakhir, Destita menyoroti minimnya jumlah program prioritas Kemenpar yang diterapkan di Bengkulu. Mengingat dari 10 program Kementerian, hanya tiga yang diterapkan di Bengkulu, itu pun program umum seperti Karisma Event dan Desa Wisata.

"Kami berharap ada penambahan program seperti pelatihan, sertifikasi, promosi wisata, hingga kehadiran event,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Destita mengundang langsung Menteri Pariwisata untuk datang dan menyaksikan langsung keindahan serta potensi wisata Bengkulu, yang juga dikenal sebagai tempat kelahiran Bendera Pusaka Merah Putih.