Head to Head Rohidin - Helmi, Petahana Tumbang?

 

BENGKULU, eWarta.co -- Kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu 2024 kian panas. Menjelang masa pendaftaran bakal calon kepala daerah (Pilkada) pada 27 sampai 29 Agustus 2024, sudah ada dua bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu jalur partai politik (parpol) siap berlayar. 

Pasangan Helmi Hasan-Mian dan Rohidin Mersyah-Meriani akan bertarung panas di Pilgub Bengkulu.

Pertarungan politik, pasca adik kandung Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ditumbangkan oleh Petahana Rohidin Mersyah pada Pilgub 2020 lalu itu, diprediksi akan menjadi duel sengit pada Pilgub tahun ini.

Pengamat Politik Bengkulu Dr Masterjon memprediksi jika terjadi head-to-head antara kedua pasangan Helmi-Mian dan Rohidin-Meriani, posisi petahana akan berada di ujung tanduk. Bahkan bisa tumbang. 

Menurutnya, penantang lama Helmi Hasan sering kali membawa narasi perubahan dan inovasi, yang mampu menarik pemilih yang tidak puas dengan kinerja petahana.

"Penantang baru biasanya diuntungkan dengan dukungan dari masyarakat yang menginginkan perubahan. Jika mereka mampu menawarkan visi yang jelas dan berbeda, serta mendapat dukungan kuat dari berbagai kelompok atau partai politik, peluang mereka menang cukup besar," jelas Masterjon.

Lebih lanjut, Masterjon menekankan petahana akan dihadapkan pada evaluasi kinerja selama menjabat. Kepuasan masyarakat terhadap pencapaian visi dan misi sebelumnya akan menjadi penentu apakah Rohidin mampu mempertahankan kursi empuknya sebagai Gubernur Bengkulu. 

"Jika petahana memiliki janji politik yang tidak terealisasi, maka posisinya akan semakin berat," ujarnya.

Selain faktor kinerja, dukungan politik dan sumber daya juga menjadi faktor krusial. Pasangan Helmi Hasan dan Mian diusung koalisi gemuk parpol. Lebih setengah kursi 45 DPRD Provinsi Bengkulu diborong, untuk mengantarkannya sebagai orang nomor 1 di Provinsi Bengkulu.

Ada enam parpol yang telah memberikan rekomendasi B1-KWK. Total kursi didapat, ada 29 kursi di parlemen. Yaitu PAN (6 kursi), PDIP (6 kursi), Partai Demokrat (4 kursi), PKB (3 kursi), Nasdem (4 kursi), dan Partai Gerindra (6 kursi). 

Sementara, pasangan Rohidin-Meriani hanya diusung parpol secukupnya untuk berlayar mendaftar di Pilgub Bengkulu.

Bermodal 10 kursi di Partai Golkar yang dipimpin Rohidin Mersyah di Bengkulu, petahana cukup mengambil parpol parlemen yang memiliki kursi sedikit. Diantarnya, Partai Hanura (3 kursi), PKS (2 kursi). Di prediksi PPP (1 kursi) juga akan mengusung Rohidin dan Meriani. 

Amunisi Rohidin-Meriani juga ditambah dukungan dari parpol non kursi di DPRD Provinsi Bengkulu. Yaitu, PSI dan PBB.

"Dari sisi dukungan partai politik, pasangan Helmi-Mian kembali diuntungkan," kata Masterjon.

Disisi lain, strategi kampanye juga menjadi aspek krusial dalam memenangkan Pilgub Bengkulu 2024. Masterjon menyoroti pentingnya kampanye di media sosial, terutama dengan tingginya populasi pemilih dari generasi Z dan milenial. Ia mencatat bahwa pasangan Helmi-Mian lebih gencar dalam memanfaatkan media sosial untuk mengenalkan program unggulan mereka.

"Kampanye di media sosial sangat efektif untuk menjaring suara generasi muda. Kita akan lihat siapa yang lebih masif dalam memanfaatkan platform ini antara kedua pasangan,” tutupnya. (**)