JAKARTA, eWarta.co – Dalam Rapat Kerja bersama Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, yang digelar di Kantor DPD RI, Jakarta, Rabu (30/4), Senator DPD RI asal Provinsi Bengkulu, Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., MSM, menyuarakan pentingnya pengembangan pendidikan pariwisata di daerahnya.
Destita menyampaikan banyak generasi muda di Bengkulu yang memiliki minat besar untuk mendalami sektor pariwisata. Namun, keterbatasan akses terhadap pendidikan di bidang tersebut menjadi hambatan utama.
“Dari beberapa aspirasi yang saya temukan dari masyarakat, banyak anak-anak muda di Bengkulu yang sebenarnya ingin belajar mengenai pariwisata. Mungkin ratusan setiap tahun,” ujarnya.
“Namun, sampai saat ini belum ada satu pun universitas maupun fakultas di Bengkulu yang memiliki jurusan pariwisata,” imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, ia mendorong adanya penjajakan kerja sama melalui pembukaan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) yang dapat bermitra dengan politeknik pariwisata terakreditasi, seperti Poltekpar Bali atau institusi lainnya.
Dengan adanya kerja sama ini, Bengkulu diharapkan bisa menjadi lokasi penyelenggaraan pendidikan pariwisata yang berkualitas. Apalagi, Bengkulu memiliki banyak potensi wisata yang bila dikembangkan dapat menjadikannya menjadi salah satu tujuan wisata nasional.
Bengkulu memiliki salah satu garis pantai terpanjang di Indonesia, yakni Pantai Panjang Bu. Selain itu, terdapat peninggalan sejarah seperti Benteng Marlborough peninggalan Inggris, dan flora langka dunia, Rafflesia Arnoldi.
“Harapan kami, agar generasi muda tidak perlu pergi jauh keluar daerah hanya untuk belajar pariwisata,” tambahnya.
“Dengan pendidikan yang tersedia di daerah sendiri, ini akan sangat menunjang pengembangan pariwisata Bengkulu ke depan.”
Usulan tersebut mendapat perhatian Menteri Widyanti. Ia menegaskan, pendidikan adalah fondasi penting dalam membangun sektor pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal.
Ia menambahkan terdapat 6 Politeknik Pariwisata yang berada di bawah koordinasi Kemenpar RI di antaranya adalah Poltekpar Medan, Palembang, NHI Bandung, Bali, Lombok, dan Makassar. Poltekpar menitikberatkan pada karakter, kepribadian, minat, dan kemampuan.
“Kami menyambut baik aspirasi masing-masing daerah dan akan kami tampung serta kami tindaklanjuti untuk bisa dikembangkan dan membawa kemajuan bagi daerahnya masing-masing,” sampai Menteri. (**)