Bengkulu, eWarta.co -- Bank Indonesia perwakilan Bengkulu menginisiasi panen perdana pertanian padi organik di Pematang Gambir, Seginim, Bengkulu Selatan, Rabu (8/12/2022).
BI menjadi pemegang hak paten teknologi Demplot Pertanian Padi Total Organik Terintegrasi Berbasis Michrobacter Alfaafa (MA11) dan pupuk organik dengan rencana peningkatan kesejahteraan petani di Bengkulu Selatan.
Lahan percontohan Kelompok Tani Pematang Gambir menjadi demplot pengaplikasian pertanian padi organik berbasis MA-11, hal tersebut merupakan kerjasama dan inisiasi dari Bank Indonesia bersama dengan Anggota DPR RI Komisi XI Susi Marleny Bachsin dan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan.
Lebih lanjut Gusnan mengatakan bahwa menggenjot peningkatan kualitas pertanian di Bengkulu Selatan memang telah dilakukan semaksimal mungkin, konsentrasi Pemkab Bengkulu Selatan pada revitalisasi dan rehabilitasi irigasi di Seginim dan Air Nipis adalah salah satunya.
"Mengingat wilayah tersebut merupakan lumbung pangan Provinsi dengan lahan sawah lebih dari 3.000 hektar yang dialiri oleh irigasi Seginim Air Nipis," sampainya.
Tidak hanya di sektor peririgasian, Bengkulu Selatan juga mengupayakan intensifikasi pertanian dengan memaksimalkan pemanfaatan lahan pertanian yang ada, salah satunya adalah dengan pengaplikasian pertanian organik berbasis MA-11 dan sistem pertanian yang terintegrasi.
“ini benar-benar menjadi sebuah harapan, karena peningkatan penghasilan petani jauh lebih baik, dengan hasil yang melimpah dan kualitas beras terjaga karena bebas residu bahan-bahan kimia karena semuanya 100% organik” terang Bupati.
Bicara pertanian yang terintegrasi, Bupati juga manyampaikan bahwa hal tersebut sejalan dengan program Paten (Peternekan Intensip Terpadu) yang berfokus pada pengandangan hewan ternak khususnya sapi bagi para peternak di Bengkulu Selatan.
"Melalui program Paten, maka masalah kelangkaan pupuk akan teratasi dengan memanfaatkan kotoran dari sisa metabolism hewan ternak untuk dijadikan pupuk yang tentunya organik dengan biaya yang lebih murah," kata Gusnan.
Melalui pengaplikasian pertanian padi organic berbasis MA-11 ini, dengan 3 ekor sapi hewan ternak akan bisa menghidupi 1 hektar sawah dan dengan 1 hektar sawah akan mampu menghidupi 3 ekor sapi dengan pakan jerami dari sawah tersebut.
Dengan hadirnya MA-11 di Bengkulu Selatan ini diharapkan akan dapat dikawinkan dengan program paten sehingga melalui pertanian dan peternakan terintegrasi akan dapat mendongkrak perekonomian petani di Bengkulu Selatan.