Tanam 1500 Mangrove, Upaya Nyata Kota Tegal dalam Melestarikan Lingkungan

Create: Fri, 02/08/2024 - 16:07
Author: Ahmad

 

TEGAL, eWarta.co -- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tegal, drg. Agus Dwi Sulistyantono, M.M., dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tegal melaksanakan penanaman 1.500 bibit mangrove di bantaran Kali Kemiri, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Jum'at (2/8) pagi.

Tanam bibit mangrove dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada 26 Juli 2024 dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia diikuti oleh berbagai komponen masyarakat. Mulai dari pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kota Tegal, Camat Margadana, Komunitas Peduli Lingkungan, Paser Mania Tegal (PMT), siswa-siswi SMA N 5 Kota Tegal, dan Saka Kalpataru. 

Sekda Kota Tegal memberikan respon positif dengan banyaknya lapisan masyarakat yang turut serta dalam kegiatan tersebut.

“Peringatan Hari Mangrove Sedunia menjadi momentum mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk peduli lingkungan dan melakukan hal yang dianggap kecil, tetapi dapat bermanfaat bagi kita semua di masa yang akan datang,” ujar Agus. Hal tersebut sesuai dengan tema Hari Mangrove Sedunia yakni “Mangrove for Future”.

Menanam mangrove dianggap sebagai salah satu upaya pelestarian lingkungan yang efektif untuk mengurangi dampak dari kerusakan lingkungan, terutama pada daerah pesisir pantai. Terlebih lagi wilayah Kota Tegal terletak di sepanjang pesisir Pantai Utara Pulau Jawa. 

“Kota Tegal sebagai daerah pesisir memiliki tanggung jawab untuk melestarikan lingkungan,” ungkap Agus.

Setda Tegal juga memberikan pandangan bahwa lingkungan yang dimiliki Kota Tegal dapat dimanfaatkan untuk menjadi ekowisata. Pemanfaatan ini tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berada di lingkungan tersebut.

Agus mengatakan Pemerintah Kota Tegal perlu menggandeng komunitas peduli lingkungan untuk turut serta melakukan tanam mangrove. 

“Komunitas yang peduli pada lingkungan harus kita ajak dan kita bersamai, Pemerintah tidak mungkin akan melakukan upaya pelestarian lingkungan sendirian, tentu harus melibatkan masyarakat dan komunitas,” papar Agus.

Acara penanaman mangrove yang juga dihadiri komunitas “Paser Mania Tegal” sebagai salah satu perkumpulan yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian lingkungan. Selain itu, kehadiran pelajar juga membawa pesan bahwa pelestarian lingkungan harus diwariskan kepada generasi berikutnya.

“Harapannya, paling tidak dengan adanya peringatan dan penanaman hari ini akan mengenalkan anak sekolah, masyarakat dan komunitas peduli lingkungan betapa pentingnya mangrove untuk ketahanan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup kita,” ungkap Nany Lestari, Kepala DLH Kota Tegal. 

Sependapat dengan Nany, Sekda Kota Tegal mengungkapkan kehadiran anak muda dapat menjadi peluang regenerasi serta memupuk kepedulian terhadap lingkungan. Selain itu Agus menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi satu Pendidikan yang baik bagi anak muda.

Mangrove juga memiliki banyak manfaat bagi kelestarian lingkungan. “Hutan mangrove dapat menjadi perlindungan bagi abrasi air laut, dapat menjadi habitat bagi binatang dan tumbuhan, pengendalian karbon, bahkan pendapatan bagi masyarakat melalui ekowisata,” ujar Agus.

Penanaman dan perawatan mangrove akan terus diupayakan di Kota Tegal, terbukti sudah beberapa titik yang memiliki hutan mangrove. Tentunya ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah, dinas terkait, dan seluruh lapisan masyarakat untuk dapat mewujudkan ekosistem lingkungan yang baik.(wah/hms)