BENGKULU -- Meski Festival Tabut 2023 resmi berakhir pada 28 Juli lalu. Namun, Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Suimi Fales menyoroti penggunaan Anggaran keuangan yang dilakukan oleh pihak-pihak di dalam penyelenggara Festival Tabut 2023.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Acara Lomba dan Pagelaran Pentas Seni Festival Tabut 2023, Feri Van Dalis mengatakan, pelaksanaan kegiatan tabut 2023 mendapat dukungan dari banyak pihak.
Diantaranya dari agenda program Bank Indonesia dan Kementerian Parekraf RI dengan nilai yang cukup fantastis. Sayangnya, bantùan yang cukup tersebut tidak membuat acara festival tabut 2023 lebih meriah.
Karenanya, Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Suimi Fales meminta agar transparansi keuangan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang termasuk di dalam penyelenggara Tabut 2023 di buka secara publik kepada masyarakat.
“Saya tidak mengetahui seperti apa isi Perjanjian Kerjasama (PKS) antara KKT dan Dispar Provinsi Bengkulu karena selaku mitra Komisi II dalam hal ini sejak awal Dispar tidak ada melibatkan kami terkait penyelenggaraan Festival Tabut ini,” ucap Suimi.
Lebih lanjut Suimi menambahkan, masyarakat wajib tahu penggunaan anggaran Festival Tabut 2023.
“Adanya banyak keluhan dari masyarakat yang kami terima selama pelaksanaan Festival Tabut ini, mulai dari semrawut tata letak lapak pedagang dan stand yang membuat para pengunjung yang datang untuk menyaksikan sangat tidak nyaman dikerenakan akses jalan sangat sempit dan tidak ideal serta permasalahan parkir yang tidak beraturan,”tutup Suimi. (Re/adv)