PJ Walikota Launching "PASTI AMAN" Partnership

Create: Wed, 06/11/2024 - 05:07
Author: Ahmad

 

TEGAL, eWarta.co – Penjabat (Pj) Wali Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono menghadiri langsung publikasi hasil Study Environmental Health Risk Assessment (EHRA) Kota Tegal dan melaunching proyek perubahan “PASTI MAIN” Partnership untuk atasi stunting dengan lima indikator sebagai strategi penurunan stunting. 

“Studi EHRA menjadi salah satu dari beberapa studi primer yang secara substansi memberikan data ilmiah dan faktual tentang ketersediaan layanan sanitasi sampai dengan tingkat rumah tangga dalam skala kabupaten/kota,” ujar Pj. Wali Kota Tegal saat sambutannya pada acara Publikasi Hasil Studi EHRA Tahun 2024, Launching Proyek Perubahan Strategi PASTI MAIN dan Sosialisasi Persiapan Verifikasi Kota Sehat Tahun 2025 Dinas Kesehatan Kota Tegal, di Gedung Adipura Kota Tegal, Selasa (05/11) pagi.

Hadir Plh. Sekda Kota Tegal, M. Afin, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Tegal, R. Resti Drijo Prihanto, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal M. Zaenal Abidin, dan Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tegal. 

Seperti diketahui (EHRA) merupakan sebuah survei partisipatif di tingkat kabupaten/kota untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higienitas serta perilaku-perilaku yang memiliki risiko pada kesehatan warga masyarakat pada skala rumah tangga. 

Data yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program sanitasi termasuk advokasi ke seluruh OPD di lingkungan tingkat kelurahan sampai dengan kota.

Pj. Wali Kota menyampaikan bahwa salah satu yang mendukung dalam pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yaitu Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang memiliki harapan bahwa Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat memenuhi target pembangunan sanitasi. 

Tahapan program PPSP dalam implementasi adalah Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) dilakukan dengan berbagai tahapan pelaksanaan. 

Dikatakan Pj. Wali Kota Tegal, dengan EHRA ini dapat diketahui gambaran kondisi terkini fasilitasi sanitasi dan perilaku masyarakat yang berisiko terhadap lingkungan / IRS kota sebagai dasar penentuan area berisiko sanitasi. 

“Dengan adanya studi EHRA ini diharapkan dapat bermanfaat untuk penyusunan Strategi Sanitasi Kota Tegal (SSK), mempercepat peningkatan kondisi sanitasi di Kota Tegal sehingga mampu mendukung terciptanya Kabupaten Kota Sehat (KKS),” harap Agus Dwi Sulistyantono. 

Dikatakan Pj. Wali Kota, Kota Tegal memiliki Indeks Resiko Sanitasi (IRS); berisiko sedang sebanyak 13 kelurahan, kurang berisiko sebanyak 8 kelurahan, risiko tinggi sebanyak 3 kelurahan dan risiko sangat tinggi sebanyak 3 kelurahan.

Pj. Wali Kota menambahkan, saat ini Kota Tegal sudah meraih penghargaan KKS Swastisaba kategori Padapa. 

“Semoga nanti pada tahun 2025 dapat mengikuti penghargaan kembali dan meraih kategori Swastisaba Wiwerda,” harap Pj. Wali Kota Tegal.

Di acara yang sama Pj. Wali Kota juga melauncing program “PASTI MAIN” Partnership untuk atasi stunting dengan lima indikator sebagai strategi penurunan stunting di Kota Tegal, yang merupakan proyek perubahan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, M. Zaenal Abidin. “PASTI MAIN” menggunakan pendekatan partnership atau kerja sama lintas sektor dalam upaya penurunan stunting di Kota Tegal. 

Dalam strategi “PASTI MAIN” terdapat lima indikator utama yang akan menjadi perhatian, yaitu indikator status gizi, kesehatan, sanitasi dan kebersihan, pendidikan dan kesadaran, serta pemberdayaan ekonomi. strategi “PASTI MAIN” ini mengutamakan peran serta lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lintas sektor terkait dalam melakukan intervensi pada 5 indikator yang berkaitan dengan masalah stunting. 

Tujuan utama program ini adalah menurunkan prevalensi angka stunting di Kota Tegal agar sesuai dengan target nasional yaitu 14%, untuk menuju generasi Kota Tegal yang sehat dan berkualitas menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045.(Wah/hms)