Minyak Goreng Sumbang Inflasi di Bengkulu

Create: Sat, 03/12/2022 - 18:57
Author: Redaksi

 

Bengkulu, eWarta.co -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat andil minyak goreng terhadap inflasi di Bengkulu pada November 2022 sebesar 0,36 persen.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengatakan, di saat pasokan minyak goreng banyak, justru komoditas ini menyumbangkan angka inflasi di Bengkulu.

"Kami melihat ada kenaikan harga minyak goreng pada November 2022 lalu di Bengkulu, makanya ini menyebabkan inflasi," kata Win, kemarin.

Win mencatat, harga minyak goreng curah pada November 2022 lalu naik sebesar 3,05 persen dari Rp 13.100 menjadi Rp 13.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana naik 17,86 persen atau dari Rp 14.000 menjadi Rp 16.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium naik 11,76 persen atau dari Rp 17.000 menjadi Rp 19.000 per liter.

"Kami mencatat ada kenaikan harga minyak goreng, tapi kami tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab kenaikannya," ujarnya.

Win menduga, kenaikan tersebut disebabkan tingginya permintaan minyak goreng di Bengkulu beberapa waktu terakhir sehingga membuat pasokannya kemungkinan sedikit berkurang.

"Kemungkinan karena demand tinggi dan supply terbatas, makanya harganya naik," tuturnya.

Meski begitu, menurutnya, penyebab kenaikan minyak goreng yang lebih masuk akal adalah akibat naiknya tarif transportasi dan logistik. Tarif transportasi dan logistik sendiri menyumbang inflasi sebesar 2,51 persen secara tahunan di Bengkulu.

"Ini pasti akibat kenaikan tarif transportasi dan logistik sehingga harga minyak goreng ikut naik. Seperti sama sama kita ketahui, minyak goreng didatangkan dari luar daerah dan belum diproduksi di sini," tutupnya.

Tingkat inflasi Kota Bengkulu periode November 2022 sendiri mengalami kenaikan sebesar 6,09 persen