Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu Siapkan Diri Hadapi Lonjakan Penumpang Nataru 2023/2024

Create: Wed, 13/12/2023 - 18:53
Author: Admin 3


Bengkulu, eWarta.co -- Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu secara resmi menyatakan kesiapannya untuk melayani perjalanan udara masyarakat selama periode puncak angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024.

Armin, Executive General Manager Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, mengungkapkan bahwa mereka memproyeksikan peningkatan sebesar 20% dalam jumlah penumpang selama periode Nataru 2023/2024 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022/2023.

"Pada periode angkutan Nataru 2023/2024, kami memperkirakan pergerakan penumpang mencapai 32.900 orang, dari tanggal 18 Desember 2023 hingga 04 Januari 2024 (H-7 hingga H+3). Ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 20% dibandingkan dengan Nataru 2022/2023," jelas Armin pada Rabu (13/12/23).

Armin menyoroti bahwa mayoritas penumpang pesawat selama periode Nataru ini adalah wisatawan yang merencanakan liburan, terutama karena bersamaan dengan musim libur sekolah.

Berdampingan dengan peningkatan lalu lintas penerbangan dan jumlah penumpang pesawat, Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu telah menyusun rencana operasional yang melibatkan 26 personel di bidang operasi, keamanan, teknik, dan pelayanan. Semua fasilitas pelayanan dan operasional dijamin siap menghadapi lonjakan aktivitas penerbangan.

"Jam operasional Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu dimulai dari jam 06.30 WIB hingga 18.30 WIB selama 12 jam operasional," tambah Armin.

Armin menegaskan bahwa seluruh fasilitas dan personel telah dipersiapkan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa. Koordinasi dan komunikasi terus dilakukan dengan semua pihak terkait untuk menjaga aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan.

Dalam konteks keselamatan, Manajemen PT Angkasa Pura Cabang Bengkulu telah melaksanakan simulasi keadaan darurat yang melibatkan pesawat udara dengan jenis Emergency dan skenario Aircraft Crash on Airport pada akhir Oktober 2023. Simulasi ini bertujuan untuk menguji dan meningkatkan kesiapan personel bandara serta instansi terkait dalam menjaga keamanan dan keselamatan.

"Simulasi keadaan darurat ini diharapkan dapat meningkatkan sistem dan prosedur, kemampuan sumber daya manusia, peralatan, serta kesiapan menghadapi puncak aktivitas akhir tahun," pungkas Armin.