Bengkulu, eWARTA.co -- Sebanyak 75 orang barista di Provinsi Bengkulu menjalani pelatihan peningkatan kualitas keahlian di Bengkulu, sejak Senin (18/7/2022) hingga Selasa (19/7/2022).
Pelatihan dimotori oleh Anggota Komisi X DPR RI Dapil Bengkulu, Dewi Coryati bekerjasama dengan Politeknik Pariwisata Palembang dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Peserta didominasi barista milenial yang didorong untuk memperkuat dan memperluas jaringan kerja di bagian hilirisasi kopi serta meningkatkan pengetahuan tentang industri kopi.
Dewi memaparkan Provinsi Bengkulu sebagai salah satu pemasok kopi terbesar di Sumatera. Ketersediaan komoditas ini harus didorong dengan pengelolaan sumber dayanya sehingga produksi biji kopi yang ada dapat dikelola sendiri.
Dewi mengungkap dalam pelatihan ini peserta diberi materi tentang pengolahan kopi pasca panen, pengupasan kulit kering dan sortasi, peringkat mutu biji kopi dan peringkat mutu biji kopi.
Kemudian penyangraian biji kopi, pengemasan dan penyimpanan kopi bubuk, teknik penyeduhan, kewirausahaan kopi dan terakhir manajemen produksi kopi.
"Istilah barista adalah seseorang yang menyiapkan dan menyajikan kopi-kopi berbasis espresso. Di Bengkulu memiliki banyak calon maupun barista yang sudah jadi. Ini terus kita dorong peningkatan kualitasnya," kata Dewi.
Meskipun kata barista digunakan untuk menyebut orang yang menyiapkan kopi, lanjut Dewi, namun secara teknis barista adalah seseorang yang sudah terlatih secara profesional untuk membuat olahan kopi.
"Implementasi dari pelatihan ini, para barista yang ada akan kita dorong sertifikasi diri sehingga profesinya menjadi lebih berkompeten," sampai Dewi.
Mengingat tidak bisa dipisahkannya kopi dan barista, maka lembaga dan mitra Kemenparekraf mengadakan pendidikan dan pelatihan barista ini.
Dewi berharap dengan pelatihan ini agar kopi Bengkulu yang sudah diperhitungkan baik dari sisi kualitas dan cita rasa semakin dikenal.
"Terlebih selama ini kopi Bengkulu kerap dikirim ke Lampung, sehingga ketika terjadi, malah branding Bengkulu tidak dipakai lagi. Ini peran para barista untuk mengenalkannya pada dunia," sampainya.
Ditambahkan Pelaksana tugas (Plt) Direktur Politeknik Pariwisata Palembang, Dilla Pratiyudha, kolaborasi pelatihan ini diharap dapat meningkatkan sumberdaya manusia barista kopi, khususnya di Provinsi Bengkulu.
"Kopi Bengkulu sudah dikenal hingga keluar negeri. Baristanya juga kedepan harus sejalan dengan trend ini," katanya.
Lanjutnya, ketika barista memiliki kemampuan dan kompetensi dalam menyajikan minuman kopi, pasti bisa menarik wisatawan yang datang ke Bengkulu untuk menikmati kopi Bengkulu.
"Kemudian juga para wisatawa bisa-bisa memesan yang namanya biji kopi dari Bumi Raflessia ini. Untuk itu pelatihan ini merupakan salah satu bentuk dorongan yang kita berikan," pungkasnya.